Penemuan elektron berawal dari pembuatan tabung sinar katode oleh
J. Plucker. Tabung sinar katode menjadi lebih berarti setelah J.J. Thomson mempelajari sinar katode yang dihasilkan tabung. Thomson melaporkan data
penelitiannya sebagai berikut:
- Sinar katode merambat dalam suatu garis lurus, kecuali jika dikenai gaya dari luar.
- Sinar katode tertarik ke arah lempeng bermuatan positif.
- Sinar ini terdiri atas partikel-partikel dengan massa tertentu.
- Sifat sinar katode adalah sama, tidak bergantung pada bahan dan zat yang ada dalam tabung.
Berdasarkan data-data tersebut, Thomson menyimpulkan hal-hal berikut:
1. Sinar katode bermuatan negatif.
2. Angka banding muatan terhadap massa (e : m) untuk sinar katode yaitu 1,7588 × 108 C/g.
3. Partikel sinar katode adalah partikel dasar yang ada dalam setiap materi.
Partikel sinar katode itu diberi nama elektron. Elektron merupakan salah satu partikel dasar penyusun atom. Pada 1913, seorang ahli fisika Amerika Robert A. Millikan melakukan percobaan agar dapat mengetahui muatan elektron. Ia meneliti naik turunnya butir-butir minyak di dalam medan listrik sehingga akhirnya dapat menentukan muatan mutlak untuk elekton (e) yaitu sebesar 1,6022 × 10–19 coulomb. Untuk lebih memudahkan, muatan listrik untuk elektron diberi nilai relatif negatif satu (–1). Dengan ditemukannya muatan mutlak untuk elektron maka massa elektron dapat dihitung yaitu sebesar 9,1096 × 10–28 g.
No comments:
Post a Comment