Sunday, May 13, 2012

Tabel Periodik Mendeleev - Penjelasan, Contoh, Sejarah

| Sunday, May 13, 2012

Pada 1869, ilmuwan Rusia, Dmitri Ivanovic Mendeleev (pemilik tabel periodik Mendeleev) mem-publikasikan hasil penelitiannya mengenai pengelompokan unsur-unsur kimia. Unsur-unsur kimia dikelompokkan Mendeleev ke dalam 12 kelompok menurut kenaikan massa atom. Berikut ini adalah tabel periodik Mendeleev.




Pada 1871, Mendeleev memperbaiki tabel periodiknya. Ia memutar 90° posisi tabelnya sehingga menjadi seperti tabel berikut.


Unsur-unsur kimia dalam tabel periodik Mendeleev dikelompokkan ke dalam 8 kolom dan 12 baris. Unsur-unsur satu kolom dan satu baris memiliki sifat kimia yang mirip. Pada tabel tersebut, Mendeleev menyediakan kotak kosong untuk unsur-unsur yang menurut dugaannya akan ditemukan pada masa mendatang. Mendeleev memberi nama unsur-unsur tersebut dengan istilah eka-aluminium (nomor atom 44), eka-boron (nomor atom 68), dan eka-silikon (nomor atom 72).


Dugaan Mendeleev terbukti. Pada bulan November 1875, ilmuwan Prancis Lecoq de Boisbaudran menemukan unsur yang sifatnya sama dengan eka-aluminium, ia menamakan unsur tersebut galium. Perhatikan tabel berikut untuk mengetahui persamaan antara prediksi Mendeleev dan penemuan de Boisbaudran.




[caption id="" align="alignleft" width="200" caption="Dmitri Ivanovic Mendeleev (1834–1907) lahir di Tobolsk, Siberia.Ketika kecil, Mendeleev tertarik pada gelas yang diproduksi pabrik milik ibunya. Dari ketertarikan inilah Mendeleev mulai mendalami ilmu Kimia. Pengabdian Mendeleev dalam studi kimia membuatnya berhasil menyusun tabel periodik yang menjadi dasar sistem periodik modern. Ketika menyusun tabel periodiknya Mendeleev menimbang masa setiap unsur dengan teliti. Sebagai penghargaan terhadap jasanya unsur ke- 101 dinamai sesuai namanya, yaitu mendelevium."][/caption]

Sama halnya dengan eka-aluminium, dua unsur lain yang diprediksi Mendeleev (eka-boron dan eka-silikon) ternyata diketahui memiliki sifat yang sama dengan skandium dan germanium. Sifat unsur skandium yang ditemukan ilmuwan Swedia, Lars Nilson pada 1879 mirip dengan eka-boron, sedangkan sifat unsur germanium yang ditemukan ilmuwan Jerman, Clemens Winkler pada 1886 mirip dengan eka-silikon.

Related Posts

No comments:

Post a Comment